Free Lines Arrow

BUKU PALING KONTROVERSIAL BAGI UMAT ISLAM


 The Satanic Verse (karya: Salman Rushdie)

Novel  dari Salman Rushdie ini, terbit pertama kali tahun 1988. Judul bukunya "Satanic Verses" atau "Ayat-Ayat Setan". Buku ini terinsiprasi dari kisah hidup Nabi Muhammad saw. Dan buku ini menurut umat islam sangat menghina nabi mereka.


 









Sinopsis Buku Stanic Verses

Dalam kilas balik kehidupan Mahound yang berseting di Jahiliyah yang berupa mimpi atau penglihatan dari Gibreel, dikisahkan bahwa sang "Messenger" (perantara) dihadapkan pada pilihan sulit untuk berkompromi dengan adat politeisme. Pada saat ia ingin memperkenalkan sistem monoteisme yang diwahyukan kepadanya, hal tersebut ditentang oleh masyarakat setempat.


Pada puncaknya ia harus memilih antara mengakui ketiga Tuhan dalam bentuk berhala atau Illah utama orang Jahiliyah (Al Latta - bentuk wanita dari Allah, Uzza, dan Manah) sebagai setara dengan Allah dan seluruh penduduk Jahiliyah akan menyembah Allahnya Mahound, atau ia dapat bersikeras untuk menolak  tersebut dan akan dimusuhi/diasingkan. Setelah ia mengundurkan diri untuk mencari wahyu, pertama-tama ia kembali dengan menyatakan bahwa ia mendapatkan wahyu dari Gabriel bahwa ketiga dewi tersebut akan diakui setara dengan Allah; namun kemudian setelah ia naik gunung lagi, ia kembali dengan menyatakan bahwa wahyu sebelumnya adalah dari setan dan harus dimusnahkan dari semua catatan tertulis yang telah dibuat, sebagai akibatnya ia dan pengikutnya melarikan diri dari Jahiliyah.


Dua sequence pendek lainnya yang menceritakan tentang Mahound mengisahkan tentang tokoh bernama Ayesha, yang diceritakan merupakan anak perempuan muda yang menjadi istri Mahound, dan awal mula sistem poligami dalam kepercayaan yang disebarkan oleh Mahound.


Sequence ketiga mengisahkan tentang seorang pengikut Mahound, yaitu juru tulisnya dari Turki, yang mencatat semua syair (karena wahyu yang disampaikan kepada Mahound dibacakan seperti puisi sesuai dengan tradisi oral masyarakat saat itu) yang diutarakan oleh Mahound; juru tulis tersebut menjadi benci dengan Mahound karena ia beberapa kali menyelamatkan Mahound dan pengikutnya namun tidak pernah diakui jasanya, kemudian bibit ketidakpercayaannya membuatnya menguji apakah benar wahyu Mahound berasal dari malaikat. Diceritakan ia mengubah beberapa kata-kata kecil pada saat ia mencatat apa yang dikatakan Mahound tanpa sepengetahuan Mahound. Hasilnya ternyata Mahound yang mendengar ulang apa yang dituliskan tidak menyadari perubahan yang terjadi. Sang juru tulis akhirnya berkesimpulan bahwa wahyu tersebut tidak lain adalah hasil rekaan Mahound sendiri.

Buku ini membuat marah kaum muslim. Pemimpin spiritual Iran, Ayatollah Khomeini mengeluarkan fatwa mati untuk Salman Rushdie. Hadiah 1 juta dollar bagi siapa yang mampu membunuh Rushdie, 3 juta dollar bila pembunuhnya adalah warga Iran. Venezuela dan India melarang beredarnya buku tersebut. di Jepang, penerjemah buku tersebut ditikam hingga mati. Di Britania Raya buku tersebut sering dibakar demonstran. Tahun 1989 di Pakistan buku tersebut menyebabkan kerusuhan.

Walau Ayatollah Khomeini menuduhnya telah murtad, pada tahun 1990, Rushdie menulis esai, mencoba membuktikan ia masih beriman pada Islam (di kemudian hari dia menyatakan hal tersebut hanya berpura-pura guna meredakan kemarahan umat muslim).
Kemarahan umat muslim masih berlanjut saat Salman Rushdie diberi gelar Knighthood oleh Kerajaan Inggris. Al Qaeda menyatakan hal itu sebagai penghinaan terhadap Islam.

Post a Comment

Statistic

Traffic

free counters

Tukar Link

Google PageRank Checker