Free Lines Arrow

"Habis Manis Sepah dibuang"


Tiap kali kita tergiur akan manisnya air tebu, kita harus berupaya memerasnya dari batangnya. Setelah tebu dihisap sampai airnya  habis, yg tersisa hanya serat, memakannya adalah satu tindakan yang sangat bodoh. Sepah begitulah kita menamakannya. Sepah yang hanya pantas untuk dibuang.
Realita kehidpan tersebut, di adopsi oleh para pemikir  menjadi peribahasa yang sangat terkena; yaitu "HABIS MANIS SEPAH DIBUANG".

Apakah wajar membuang sepah setelah menikmati manis airnya??
Jahatkah manusia yg membuang serat tebu setelah mereguk manisnya??
Salahkah Tuhan menakdirkan tebu menyimpan cairan manis dlm seratnya??
Itu adalah hal yang sangat normal dan wajar karena tak ada lagi pilihan lain, dan itu adalah hal yang sangat lumrah karena hanya untuk itulah pengabdiannya


Sia-sia kita gugat kenapa tebu ditakdirkan bersepah. Sejauh dia bisa hasilkan cairan manis habis perkara & itu konsekwensi atas perannya di dunia. Bukan karena dia tidak dibutuhkan lagi, tapi memang hanya smpai disanalah perannya.
Jadi tidak ada yang jahat dan tidak ada yang tidak adil. Kita semua punya peran yang dibtasi dimensi ruang dan waktu. Jadi jika peran kita sudah selesai, tidak perlu merasa dicampakan. Kita hanya bersiap untuk menghadapi datangnya waktu kita akan selesai dan bersiaplah suatu saat kita pasti akan menjadi sepah.

Post a Comment

Statistic

Traffic

free counters

Tukar Link

Google PageRank Checker